07.16
0
Teori Elektronika Rangkaian pembagi arus walaupun jarang kita jumpai pada aplikasi elektronika tetapi penting untuk diketahui.
Rangkaian pembagi arus ini penting untuk dipahami terutama untuk pemasangan alat ukur arus (Ampere Meter) secara paralel dan pembagian arus pada beban yang lebih dari 1.
Konsep dasar pembagi arus adalah menggunakan 2 buah resistor yang salah satu kakinya dihubung menjadi satu ke sumber arus dan kedua kaki yang lain dihubungkan ke beban yang berbeda.
Dasar pembagian arus secara teori dapat dilihat pada contoh rangkaian berikut.



Rangkaian diatas adalah contoh sederhana untuk memahami pembagian arus listrik. Dari rangaian diatas terlihat bahwa arus total (I) dibagi oleh rangkaian R1 dan R2 menjadi I1 dan I2 dan dapat dituliskan dengan persamaan matematis sebagai berikut.


Dari persamaan diatas menunjukan bahwa arus terbagi menjadi 2 masing-masing I1 dan I2 yang nilai dari I1 dan I2  tersebut masing-masing sebanding dengan besarnya harga resistor R1 dan R2 yang dilewati arus tersebut. Arus yang mengalir pada R1 dan R2 sebanding dengan nilai konduktansi (G) dari resistor, dimana konduktansi (G) adalah :


Sehingga besarnya I1 dan I2 dapat dituliskan sebagai berikut : 




Contoh Aplikasi Pembagi Arus Aplikasi pembagi arus dapat dijumpai pada pembagian arus untuk LED seperti pada gambar berikut.


Fungsi resistor pada tiap LED tersebut selain sebagai pembagi arus juga berfungsi sebagai pembatas arus yang akan dilewatkan oleh LED. Nilai resistor harus sesuai dengan arus maksimal yang boleh dilewati LED, agar LED tidak rusak. Nilai resistor yang tepasang harus sama agar nyala LED sama terang dan pembagian arus ke beban seimbang.