LED (Light Emitting Diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. LED dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel atau PDA serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya.
Lampu LED sekarang sudah digunakan untuk:
- penerangan untuk rumah
- penerangan untuk jalan
- lalu lintas
- advertising
- interior/eksterior gedung
- dll
LED
(Light Emitting Dioda) merupakan jenis diode semikonduktor yang dapat
mengeluarkan cahaya ketika diberi tegangan.
Cahaya LED
Kualitas terangnya
memang masih kalah dibandingkan dengan lampu neon sehingga lampu LED masih
belum secara luas digunakan. Para ilmuwan di University of Glasgow menemukan
cara membuatnya dapat bersinar lebih terang yaitu dengan cara membuat lubang
mikroskopis pada permukaan LED. Pelubangan tersebut menerapkan system
nano-imprint lithography.
Led dapat menjadi model lampu masa depan karena dapat menekan pemanasan global. Efisiensi
LED mencapai 50%-80%.
GAMBAR
Kaki
pendek dari LED merupakan kaki minus yang ditandai adanya flag, sedangkan kaki
panjang adalah kaki plus, pemasangan kaki LED tidak boleh terbalik..
Proses
Pembangkitan Cahaya pada LED
paket-paket
foton yang memiliki energi dan momentum, tetapi tidak memiliki massa merupakan
hal penting dalam terbentuknya cahaya.
Foton
dilepaskan sebagai hasil pergerakan elektron.
Energi saat
elektron berpindah dari orbitalnya ke orbital lain merupakan bentuk dari foton.
Semakin
besar energi yang dilepaskan, semakin besar energi yang terkandung dalam foton.
LED
merupakan dioda yang dirancang untuk melepaskan sejumlah banyak foton, sehingga
dapat mengeluarkan cahaya yang tampak oleh mata. Umumnya LED dibungkus oleh
bohlam plastik yang dirancang sedemikian sehingga cahaya yang dikeluarkan
terfokus pada suatu arah tertentu.
Setiap
material hanya dapat mengemisikan foton dalam rentang frekuensi sangat sempit.
LED yang menghasilkan warna berbeda terbuat dari material semikonduktor yang
berbeda pula, serta membutuhkan tingkat energi berbeda untuk menghasilkan
cahaya.
Rangkaian Dasar Menyalakan LED (Light Emitting Dioda)
Besarnya arus maksimum pada LED (Light Emitting Dioda) adalah 20 mA, sehingga nilai resistor harus ditentukan. Dimana besarnya nilai resistor berbanding lurus dengan besarnya tegangan sumber yang digunakan. Secara matematis besarnya nilai resistor pembatas arus LED (Light Emitting Dioda) dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut.
Dimana : R = resistor pembatas arus (Ohm)
Vs = tegangan sumber yang digunakan untuk mensupply tegangan ke LED (volt)
2 volt = tegangan LED (volt)
0,02 A = arus maksimal LED (20 mA)
Untuk
lebih lengkapnya bisa kunjungi di http://nie-lampuled.blogspot.com/